JASA Acut: Plt Gubernur Jangan Seperti Hantu Menakutkan

Aceh Utara, Genpardata.com – Data covid-19 semakin hari kian bertambah di Indonesia, baik ODP, PDP, bahkan Positif. Hari ini saja dikutip dari situs resmi pemerintah COVID19.GO.ID angkanya cukup menakutkan menembus angka seribu jiwa, dan angka kematian lebih signifikan dari angka sembuh.

Demikian juga dengan perkembangan covid-19 di Aceh sampai berita ini ditulis terdapat 567 orang dalam pantauan (ODP), 41 Pasien dalam pengawasan (PDP),5 orang positif corona,dan 2 orang meninggal.
Melihat perkembangan covid1-9 di Aceh yang cukup meresahkan hati, dibutuhkan penanganan dan langkah konkrit dari pihak pemerintahan baik Pusat, Kabupaten, Kecamatan bahkan dari lini yg paling kecil yaitu aparatur desa.

https://gempardata.com/

Jaringan Aneuk Syuhada Aceh (JASA) Wilayah samudra pase yang dimintai keterangan mengatakan ”kita perlu dan sangat butuh kebijakan dari pemerintah, bagaimana sikap dan kebijakan yang harus diambil, jika pemerintah bergerak sangat lambat maka berpotensi masyarakat terjangkit dan tertular, mengingat pun sekarang banyak TKI dari luar daerah pulang kampung,” kata Muklis Said Adnan

Muklis juga mengatakan bentuk keseriusan juga tidak cukup dengan bagi-bagi selebaran yang isi nya hanya himbauan yang bahkan dibaca saja tidak, menurutnya perlu tindakan yang lebih efektif dan terarah. Kita perlu tindakan yang nyata.

“Masyarakat di intruksikan untuk tidak berkumpul bahkan solat sudah jarang-jarang dan jumatan ingin ditiadakan, Namun bandara tempat yang paling berpotensi masuknya Covid-19 ke Aceh hingga saat ini masih di Buka, terbukti dengan di tangkapnyan TKA Asal Cina di Nagan Raya kemarin seperti yang di beritakan sebelumnya. “Kebijakan pemerintah bek lage ureng top ule buka punggong, buka bandara top gampong” artinya dalam bahasa indonesia kebijakan pemeritah jangan seperti tutup kepala nampak pantat, buka bandara tutup kampung” lanjut Muklis dengan kesal.

Kemudian juga tambah Mukhlis, untuk kelengkapan Penanganan Covid-19 di Aceh (Masker, APD, Operasi Pasar, Bantuan Sembako di masa Lockdown, dan lain-lain) harus segera di sediakan oleh Pemprov dengan mengalihkan anggaran yang bersumber dari Pergub Penjabaran APBA 2020 :
1. Perjalanan Dinas Rp. 472 Miliar. 2. Tambahan Penghasilan PNS Rp. 648 Miliar. 3. Honor PNS/Pelaksana Kegiatan Rp. 226 Miliar. 4. Belanja Jasa Kantor Rp. 424 Miliar. 5. Belanja Transport/Uang Saku Peserta Rp. 102 Miliar. 6. Belanja Event Organizer Rp. 56 Miliar. 7. Pengadaan Mobil Dinas Rp. 133 Miliar. 8. Perawatan Mobil Dinas Rp. 66 Miliar. 9. Belanja Sewa Rumah/Gedung Rp. 213 Miliar. 10. Belanja Makan Minum Rp. 138 Miliar. 11. Belanja Narsum/Tenaga Ahli Rp. 117 Miliar dan yang ke. 12. Belanja Tak Terduga Rp. 118 Miliar.

Muklis juga berharap “Pemprov Aceh dalam bekerja harus serius cepat tanggap jangan terlambat untuk melakukan pencegahan, kemudian jangan juga menakuti rakyat dengan menyediakan kuburan masal, pemerintah jangan jadi hantu penakut rakyat, berikan semangat kepada rakyat untuk melawan Covid-19 tersebut” Tukasnya. (Man/dein)

https://gempardata.com/