Rehab SDI Miftahul Ulum Sampang Mangkrak, Siswa Belajar Belajar di Amperan Kelas

SAMPANG, Gempardata.com — Pembangunan gedung Sekolah Dasar Islam (SDI) Miftahul Ulum Desa Olor, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, Jawa Timur terbengkalai, para siswa terpaksa belajar di tempat yang tidak layak. Sebelimnya SDI Miftahul Ulum mendapatkan bantuan rehabilitasi lima ruang kelas anggaran tahun 2018 namun hingga tahun 2019 masih terbengkalai, seakan dibiarkan begitu saja.

Menurut kepala sekolah (Kepsek) SDI Miftahul Ulum Moh. Duhri S.Pd, pada awalnya dirinya tidak tahu akan adanya bantuan rehabilitasi sekolah (Mengajukan) yang dipimpinnya ini sampai ada oknum yang menemuinya dan menawarkan adanya proyek perbaikan ruang kelas.

https://gempardata.com/

“Sebenarnya saya tidak tahu dan kami tidak pernah mengajukan apapun, tapi tiba-tiba ada seorang dengan inisial H.ULM menawarkan adanya bantuan rehabilitasi ruang kelas, karena sekolah ini memang butuh direhab saya setuju dengan tawaran oknum ini, dengan catatan harus di kerjakan sesuai RAB ternyata hasilnya jauh dari yang kita harapkan, setelah dibongkar sana sini lalu ditinggal terbengkalai” katanya.

Duhri mengatakan, bahwa dana untuk perbaikan ruang kelas SDI di Desa Olor Banyuates ini berasal dari APBD Provinsi Jatim sebesar Rp 308.281.447 (tiga ratus delapan juta, dua ratus depan puluh satu ribu, empat ratus empat pyluh tujuh rupiah) dan dana sebesar ini sudah cair semua.

“Padahal dananya sudah cair seratus persen mas saya juga diajak waktu pencarian di Bank BRI tapi uangnya diminta kembali oleh oknum ini”, ungkapnya pada Gempardata, Sabtu (23/3/2019) saat ditemui di SDI Miftahul ulum Banyuates Sampang.

Menyikapi hal tersebut, Rolis sanjaya dari Gerakan Peduli Negeri (GPN) Sampang yang kebetulan diminta turun untuk mengawal kasus SDI Miftahul Ulum mengatakan tempat yang jauh dan medan yang sulit seperti ini biasanya menjadi target sasaran mafia proyek, “Proyek ini kalau tidak ada pemantauan dan pengawalan tiga sampai empat tahun tidak akan pernah selesai” ujarnya.

Pemuda yang aktif di bidang kemanusiaan ini juga menuturkan adanya kejanggalan dalam RAB pengerjaan proyek. Di dalam RAb terdapat alokasi dana penggalian pondasi tapi kenyataannya di lapangan tidak ditemukan ada penggalian pondasi, pengerjaan proyek ini seharusnya sudah rampung 100% ternyata baru berjalan 15%.

Diakhir Moh. Duhri menambahkan bahwa dirinya sudah sering menanyakan via telpon tentang kelanjutan rehabilitasi sekolah ini ke oknum tapi jawabnya selalu besok dan besok. Harapan dirinya juga harapan murid-murid Miftahul Ulum semoga dari pihak dinas dan instansi terkait segera tanggap akan keadaan murid SDI Miftahul Ulum yang sangat memprihatinkan. (rhmn/hmd/why)

https://gempardata.com/