Tekan Kemiskinan, Lumbung Pangan Atasi Kerawanan Dan Kerentanan Pangan Desa, Begini Jelasnya

Sumenep-Gempardata.com, Kamis (25/04/2024),- Kabupaten Sumenep memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai daerah tujuan wisata yang menarik. Sektor pertanian, tanaman pangan, dan perkebunan juga tak kalah menarik untuk dibudidayakan.

Disektor pariwisata yang mengedepankan wisata bahari dengan sentuhan panorama alam yang eksotis

https://gempardata.com/

Begitu juga sektor pertambangan berupa minyak dan gas alam yang telah di eksplorasi maupun di eksploitasi beberapa perusahaan yang terkelola oleh Contractor Production Sharing menjadikan daerah memiliki cadangan minyak dan gas yang cukup besar.

Sebagai pemerhati lingkungan dan pangan,Gus Idris bersama dengan Gus Multazam terpanggil untuk mewujudkan kabupaten Sumenep sebagai icon ketahanan pangan yang kokoh dan kuat, terutama di pedesaan.

Mengapa Demikian, kabupaten Sumenep yang memiliki 126 pulau terbanyak se- Jawa timur dari 332 desa. Ini sangatlah berpotensi bagi pengembangan lumbung pangan yangmana dalam tataran operasional dapat bersinergi dengan program Cadangan Pangan Desa.

Gus Idris sang pemilik sentra edukasi wisata agro yang berada di kabupaten Sumenep , beliau yang selalu bersinergi dengan beberapa kepala desa. dengan niatan tulus serta gayung bersambut beliau bisa menghadirkan hampir 45% kepala desa SE kab. Sumenep tidak lain membicarakan apa dan tujuan dari Lumbung Pangan (lumbung desa) bertempat dihotel Kaberas ,Kamis Malam (04/04/2024).

Gus Idris Bawafie, SS, owner Bawafie Green Earth Foundation (BGE, Agro Edukasi wisata) desa Ellak daya, kec. Lenteng,kab. Sumenep Madura Jawa Timur yang juga sebagai ketua IKKN ( Ikatan Kiai Kampung Nusantara ) menyampaikan, mengajak kepada beberapa kepala desa untuk menggalakkan program pemerintah terutama membangun ketahanan lumbung pangan (lumbung desa).

” Lumbung pangan sebagai cadangan pangan di daerah perdesaan, berperan dalam mengatasi kerawanan pangan masyarakat. Sehingga, sejatinya lumbung pangan seirama dengan budaya padi yang menjadi bagian dari sistem cadangan pangan masyarakat,” Katanya .

Gus Idris menambahkan, Desa harus membentuk lumbung pangan masyarakat, penumbuhan, pengembangan dan keman­dirian. Tahap penumbuhan mencakup identifikasi lokasi dan pemban­gunan fisik lumbung. Sedangkan pengembangan mencakup identifikasi kelompok lumbung pangan dan pengisian cadangan pangan, Selain itu aktifasi lahan lahan tidur bisa di kembangkan menjadi sentra perkebunan dan peternakan untuk menciptakan simbiosis mutualisme satu sama yang lain dengan berbasis organik agriculture. Hal yang paling urgen mengembalikan ekosistem semesta yang hampir rusak dengan pola konservasi air dan alam dengan sinergi dengan semua instansi terkait, untuk menjaga ketersediaan air dan makanan juga bagi hewan hewan kera yang selama ini merusak tanaman warga di beberapa kec lenteng, pasongsongan, ambunten akibat ketidakadaan pangan di pegunungan, tegasnya

” Begitu juga dalam tahap kemandirian, kelembagaan kelompok dikuatkan sekaligus pemberian penguatan modal agar mampu mengembangkan usaha untuk keberlanjutan lumbung pangan, sergah Gus Idris.”

Terhimpun dari Tim investigasi redaksi media GemparData-Com, Sebelumnya, beberapa kepala desa di kab. Sumenep, pada pemilu 2024, mereka tetap satu komando mengikuti arahan dari Gus Multazam sampai detik ini.

Hadirnya Gus Multazam di acara sarasehan dengan beberapa kepala desa dan beberapa ketua kelompok Tani, untuk memberikan arahan terkait Lumbung Pangan.

Gus Multazam yang saat ini sebagai Ketua LASKAR SHALAWAT NUSANTARA Madura Raya menyampaikan, Lumbung Pangan hadir menjadi solusi masyarakat menumbuh kembangkan untuk menampung cadangan pangan dan mengantisipasi musim paceklik atau gagal panen, persediaan pangan tetap ada di tengah masyarakat,’ Jika terjadi bencana yang menyebabkan pasokan bahan pangan terputus, tuturnya.

“Kehadiran lumbung pangan itu menjadi penting sehingga pasokan bahan pangan bagi masyarakat tidak terputus. Minimal untuk masyarakat yang berada di sebuah daerah yang saat itu ditimpa keadaan darurat, ungkapnya.

” Pembangunan lumbung pangan ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutu­han pangan kelompok pengelola dan penduduk desa tersebut agar nantinya pemerintah kabupaten Sumenep bisa membantu kelompok untuk membeli beras pada lumbung pangan setempat, sergah Gus Multazam

” Gabah atau beras yang dibeli tersebut bisa menjadi cadangan pangan di desa sehingga tidak terjadi kerawanan dan kerentanan pangan, jelasnya.”

Ditambahkan, Lumbung pangan itu, juga berfungsi sebagai antisipasi jika harga beras di pasaran mengalami kenaikan yang mengakibatkan masyarakat miskin kesulitan untuk membelinya. Kelompok pengelola lumbung bisa memanfaatkan beras itu. Jika kebutuhan mereka telah terpenu­hi, barulah didistribusikan kepada masyarakat, katanya.

Arahannya, Apabila pengelolaan lumbung pangan yang dilakukan kelompok berja­lan optimal, pemerintah daerah akan memberikan penguatan modal pada tahap berikutnya, sedangkan bagi kelompok yang bermasalah, penguatan modal akan dihentikan,

” Lumbung pangan Sebagai “LILIN” mampu menerangi kehidupan petani, sedangkan para penyuluh tetap diminta untuk dapat mendidik, melatih, dan memberdayakan para petani terkait dengan langkah pengembangan lumbung pangan, tutup Gus Multazam.

Hasil Sarasehan,
Komunitas kepala desa kab sumenep dan para ketua kelompok tani, mengharap agar semua program tersebut bisa terealisasi untuk mewujudkan Sumenep sebagai ketahanan pangan yang kuat dan kokoh. kami semua menunggu arahan dari Gus Multazam, tutur dari peserta sarasehan pada media GemparData-Com.(read-one/red)

https://gempardata.com/