SUMENEP, Gempardata.com – Beredernya sebuah video deklarasi dukungan kepada salah satu pasangan calon (Paslon) peserta Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sumenep yang mengatasnamakan pemuda kepulauan menjadi perbincangan hangat di jagat dunia maya terlebih dari beberapa netizen warga kepulauan.
Hal itu dikarenakan para peserta deklarasi dukungan pada salah satu paslon Bupati dan Wakil Bupati di Sumenep tersebut dinilai digerakkan oleh salah satu Organisasi Mahasiswa (Ormawa) Himpunan Mahasiswa Kepulauan Sapeken Sumenep (Himpass) yang diplopori Ketua Umumnya Sahrul Hibairi.
Menanggapi ragam komentar dari netizen yang ada khususnya pemuda kepulauan Sapeken, Sahrul Hubairi memberikan klarifikasi sebagai berikut:
“Pada hari minggu 29 Desember 2020 sekira jam 14.00 WIB di Taman Tajamara. Saya bersama 10 pemuda kepulauan Sapeken yang kuliah di Sumenep mendeklarasikan, bahwa pemuda Sapeken mendukung paslon nomor urut 01 di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sumenep priode 2020-2025” katanya, Minggu (6/12/2020)
Namun lanjut Sahrul, tiga hari yang lalu, tepatnya pada hari Kamis 3 Desember 2020 dirinya di kagetkan oleh postingan salah satu pemuda Sapeken yang mengapload video deklarasi pemuda di akun facebook pribadinya. Setelah ia tonton sampai selesai, ternyata itu adalah video deklarasi yang ia lakukan dengan 10 pemuda Sapeken beberapa hari yang lalu.
“Banyak netizen yang antusias komentar terkait video tersebut. Tetapi yang paling melekat di ingatan saya ada yang komentar seperti ini, bagaimana ini HIMPASS, kenapa organisasi di jadikan alat politik ada juga yang menyampaikan semenjak kapan seluruh pemuda sapeken duduk bareng dengan kita untuk membicarakan siapa yang akan kita dukung di Pilkada tahun ini” ceritanya.
Oleh karenanya kata Sahrul krmbali, terkait video deklarasi yang menggegerkan pemuda Sapeken, jelas itu kekeliruan dari dirinya, salah memilih kata pada penyampaian ketika deklarasi kemarin. Di mana yang seharusnya itu adalah niat deklarasi atas nama pribadi namun salah penyampaian.
“Sebenarnya niat kita sebelumnya hanya mau deklarasi pribadi (individu) tetapi setelah video deklarasi tersebar di media sosial, kami baru sadar bahwa kata yang di pakai di video tersebut menggunakan kata umum. Secara tidak langsung kami sudah menyampaikan kepada publik bahwa pemuda sapeken mendukung paslon 01. Padahal sebelumnya kami dari seluruh pemuda Sapeken tidak pernah membicarakan atau bermusyawarah bahwa kami akan mendukung salah satu paslon di Pilkada Sumenep pada 09 desember 2020” terangnya.
Lebih jauh Sahrul memberikanklarifikasi, kalaupun ada yang menyampaikan bahwa Himpass di jadikan alat politik atau Hmpass bermain politik pada pilkada tahun ini, dirinya menegaskan itu keliru besar.
“Karena menurut saya Himpass tidak pernah mengintruksikan kepada kadernya untuk mencoblos paslon 01 atau paslon 02 dan bergerak beserta pengurus Himpass, tidak pernah menjadikan organisasi yang tercinta ini sebagai alat politik untuk memenangkan salah satu paslon di kontestasi politik di tanah air” terangnya
“Semoga hal ini akan menjadi pelajaran yang sangat berharga untuk kita semua dan semoga kita dapat mengambil hikmah dari pristiwa yang telah berlalu” pungkasnya.
(why/dein)