SUMENEP, Gempardata.com – Sejumlah mahasiswa kepulauan yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Kepulauan Sapeken Sumenep (Himpass) dan Forum Mahasiswa Kangayan (Formaka) menggelar aksi di lobi Kantor Pemerintah Kabupaten Sumenep karena kecewa tidak ditemui Bupati.
Aksinekat mereka lantaran merasa dipermainkan oleh Bupati Sumenep, KH A. Busyro Karim yang menyatakan kesanggupan menemui para mahasiswa tersebut melalui konfirmasi pihak Kepolisian Resort (Polres) Sumenep 4 hari yang lalu.
KorlapAksi, Abd. Mahmud mengatakan bahwa, telah mengirimkan surat satu minggu lalu ke Polres Sumenep. Bahkan 4 (empat) hari dari surat yang dikirimkan.
“Kami mendapat konfirmasi dari Polres bahwa Bupati siap menemui, siap memediasi dan siap menampung aspirasi kami,” katanya, Senin (9/12/2019).
Diketahui sebelumnya, para mahasiswa itu sudah mendatangi Pemkab Sumenep pada 29 November lalu. Namun, waktu itu mereka diminta berkirim surat terlebih dahulu ke Polres Sumenep sebagaimana sudah dilakukan pada tanggal 2 Desember 2019, agar bisa bertemu dengan Bupati.
“Kami sudah memenuhi permintaan Pemkab Sumenep yang disampaikan melalui petugas kepolisian dari Polres Sumenep saat kami gelar aksi minggu kemarin, suruh kirim surat dan itu sudah kami lakukan pada tanggal 2 Desember 2019,” terangnya.
Hariini mereka kembali ke Pemkab Sumenep, karena sudah melakukan apa yang diminta oleh Bupati dan mendapatkan konfirmasi dari pihak kepolisian. Namun, lagi-lagi para mahasiswa kepulauan tersebut harus menerima kekecewaan lantaran Bupati Sumenep tidak bisa menemui mereka tanpa konfirmasi lebih lanjut.
“Kami tidak akan mendatangi Pemkab untuk menemui Bupati jika sebelumnya tidak melayangkan surat untuk audiensi bersama menyelesaikan tuntutan masyarakat kepulauan terkait penambahan armada (kapal) ke kepulauan. Tapi ternyata kami semua yang mewakili masyarakat kepulauan dibohongi oleh Bupati Busyro, termasuk wakilnya,” tegasnya.
Mahmudjuga menyampaikan, sebenarnya, kedatangan para mahasiswa kepulauan hanya ingin menyampaikan kompleksitas persoalan yang terjadi di kepulauan agar segera diselesaikan. Terutama terkait penambahan kapal tadi, mengingat angka kematian akibat kecelakaan transportasi laut sangat besar.
“Kami minta tambahan kapal. Sebab, aktifitas masyarakat kepulauan sangat bergantung terhadap alat transportasi laut, baik aktivitas ekonomi maupun sosial lainnya. Selama ini masyarakat pulau terabaikan dan tidak mendapat tempat yang layak dengan keterbatasan sarana prasarana transportasi dari pemerintah,” paparnya.
Olehsebab itu, kedatangan para mahasiswa yang tidak bisa ditemui Bupati Busyro hari ini sangat membuat mereka sangat kecewa. Sehingga, mahasiswa kepulauan yang tergabung dalam Himpass dan Formaka tersebut berencana melakukan aksi besar-besaran dengan massa yang lebih besar ke Kantor Pemkab Sumenep.
“Dengan kejadian ini pasti akan kami gelar kembali aksi yang lebih besar lagi terhadap Pemkab Sumenep yang sudah mempermainkan kami mahasiswa kepulauan, terlebih Bupati Busyro Karim yang dengan sengaja memainkan ini semua. Jangan salahkan mahasiswa kalau gerakannya lebih ekstrem dan tidak bisa dikendalikan,” pungkasnya. (sheno/why)