Seakan Dipaksakan, Pengembangan Pasar Anom Sumenep Semrawut

SUMENEP, Gempardata.com – Pengembangan areal Pasar Anom yang berlokasi di Jalan Trunojoyo, Kecamatan Kota Sumenep, Jawa Timur, terlihat dilakukan tanpa ada perencanaan yang matang/asal-asalan mulai disorot publik.

Terbukti, kondisi areal Pasar Anom, untuk wilayah selatan mengalami perluasan lahan, yang awalnya merupakan lahan hijau, kini telah berubah menjadi ratusan lahan baru, demi menampung kebutuhan masyarakat Sumenep pada lapak usaha niaga.

https://gempardata.com/

Adanya pembangunan dan pengoperasian areal tersebut, banyak pihak menilai pelaksanaanya seakan dipaksakan, asal jadi dan tidak memperhatikan kenyamanan aktifitas masyarakat di pasar tersebut.

“Akses jalan sangatlah buruk, belum tersentuh program pengerasan jalan sama sekali. Parahnya lagi saat hujan turun. Becek, penuh genangan air dan bisa dipastikan sampah yang ditumpuk di kontainer sampah jadi berantakan,” ungkap Ried, salah satu tokoh masyarakat di Sumenep, Senin (20/4/2020).

Dirinya menyesalkan, kondisi pasar sudah semrawut, bahkan pihak pasar malah menambah masalah dengan tata letak penempatan kontainer sampah yang dianggapnya sangatlah ngawur hingga bisa menjadi hal yang merugikan pedagang atau pembeli.

“Peletakan kontainer sampah janganlah di tengah jalan. Seharusnya dicarikan lokasi khusus untuk TPS. Lokasi yang benar-benar bebas, tidak mengganggu proses kegiatan transaksi masyarakat. Jika di tengah jalan seperti itu, yang pasti akan menimbulkan kemacetan saat aktifitas meningkat. Belum aroma tak sedap yang ditimbulkannya,” jelasnya.

Di tempat yang berbeda, Purnomo, Kepala UPT. Pasar Anom, naungan Disperindag Sumenep, memberikan tanggapannya pada media ini, ia mengakui, bahwa kondisi areal pasar yang baru tersebut memang masih belum maksimal. Kondisi lapak belum tertata rapi, dan pembangunan akses jalan juga masih belum realisasi.

“Kondisinya memang masih seperti itu. Belum ada sentuhan dari pihak manapun untuk adanya penambahan fasilitas,” ujar Purnomo, saat ditemui oleh Tim media di kantornya.

Bahkan, dituturkan Purnomo, pihaknya juga pernah mendapat teguran dari salah satu anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Nurfitriana Busyro, yang juga merupakan istri dari Bupati Sumenep, KH. A. Busyro Karim.

“Waktu itu kondisi pasar baru selesai diguyur hujan, memang masih becek dan penuh genangan. Lalu Bu Fitri nanya, ini pasar apa sawah. Spontan saya jawab pasar, sekaligus sawah,” paparnya.

Sementara itu, kata Purnomo, dirinya telah mengajukan pembangunan jalan dan pembenahan fasilitas di areal pasar tersebut, namun pihak Disperindag Kabupaten Sumenep hingga saat ini belum juga memberikan kepastian.

“Saya sudah ajukan pembangunan jalan, pembenahan fasilitas pada pasar yang baru dibangun, namun sampai saat ini kita belum ada kabar lagi,” pungkasnya. (Sheno,Tim)

https://gempardata.com/