Resah, Mata Pecarian Masyarakat Tercemari Limbah Tambak Udang

SUMENEP, Gempardata.com – Tambak Udang yang di bangun di pesisir Pantai Desa Leggung Barat, Kecamatan Batang-Batang Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, dikeluhkan masyarakat membuat masyarakat resah.

Pasalnya, setiap pagi, para murid/santri dan guru SMA AT-Ta’awun, Desa Leggung Barat itu disuguhi aroma amis atau anyer dan bau busuknya limbah pembuangan air tambak udang tersebut.

https://gempardata.com/

Sebelumnya, pembuatan tambak yang jaraknya sangat dekat dengan lembaga Pendidikan berkisar kurang lebih 100 meter di sisi sebelah timur itu tanpa sosialisasi dan koordinasi dengan warga, bahkan Pemerintah Desa pun juga diabaikan. Dan diketahui, pembuangan limbah tersebut dibuang ke laut dan ini sudah menyalahi aturan.

Hal tersebut, menimbulkan kemarahan masyarakat Desa Leggung Barat. Sekitar empat sampai lima bulan lamanya. Kini, korban dari bau busuk tambak tersebut adalah lembaga pendidikan dan masyarakat sekitar Ponpes AT-Ta’awun juga merasakannya.

Kemarahan pihak lembaga semakin memuncak dan memanas. Terbukti di sampaikan langsung oleh Saruji, Kepala sekolah SMA Atta’awwun kepada media Gempardata.com saat dikonfirmasi di ruangannya.

Saruji, mengungkapkan bahwa, pihaknya tidak setuju dengan adanya tambak udang ini, karena baunya sangat menyengat, amis dan anyer dan mengganggu konsentrasi anak-anak belajar.

“Jadi, akibatnya, proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) siswa/siswi terganggu dan tidak efektif,” jelasnya pada media ini, Minggu, (5/1/2020)

Menurut Saruji, bukan hanya kami saja yang tidak setuju, tapi 99% masyarakat di sini tidak setuju dengan adanya tambak udang itu, karena kami khawatir dengan dampak lingkungannya itu.

“Dulu pihak Pemerintah Desa Leggung Barat pernah mengundang tokoh masyarakat di sini untuk membahas persoalan tambak udang itu. Dan mayoritas tokoh masyarakat yang di undang tidak setuju dengan adanya tambak udang tersebut, hanya dua orang yang setuju yakni, UF dan RW (Inisial),” terangnya.

Selain itu, senada juga disampaikan oleh Herman salah satu tokoh pemuda setempat menyampaikan bahwa, selain menyebarkan bau amis dan bau busuk yang menyengat, air limbah tambak udang tersebut juga telah mencemari lingkungan sekitar, seperti pencemaran terhadap air laut.

“Karena pantai di sini kan salah satu mata pencaharian dari masyarakat, bahkan tempat wisata air tawar yang ada di sini juga sudah tercemar air limbah dari tambak udang tersebut,” tegasnya.

Sementara itu, hingga berita ini di terbitkan, pihak pengelola Tambak Udang di Desa Leggung Barat itu belum bisa di mintai keterangan oleh awak media. Sebab, sampai saat ini awak media belum mempunyai akses untuk melakukan upaya konfirmasi kepada pihak pengelola atau pemilik Usaha Tambak Udang tersebut. (sheno/why)

https://gempardata.com/