SUMENEP, Gempardata.com – Masih ingat kasus pencabulan yang menjerat Matraha (49) warga Dusun Keramat, Desa Baniar Barat, Kecamatan Gapura, Kabupaten Sumenep, ditetapkan terasangka oleh penyidik terkesan ada sesuatu yang disembunyikan.
Berdasar hasil penelusuran media ini pada keterangan rilis Humas Polres Sumenep yang di shere di group ‘Mitra Humas Polres’ pada tanggal 4 November 2019 lalu, jelas dalam kronologis kejadiannya tidak ada unsur paksaan dari tersangka Matraha kepada Korban inisial NFM (18) warga Dusun Tembing, Desa Batu Dinding, Kecamatan setempat.
Bahkan rilis yang terkesan fulgar itu dijelaskan korban NFM datang kerumah dan masuk kamar istri korban seperti keinginannya sendiri dan terkesan meminta ditiduri dengan menyembulkan payudaranya. Sehingga publik menilai ada sesuatu yang ganjil dari kasus pencabulan tersebut.
Kendati demikian, media ini mencoba menggali informasi dan mengumpulkan data kasus tersebut. Salah satunya berdasarkan keterangan dari Ach. Supyadi yang saat ini berprofesi sebagai Advokat menjelaskan bahwa, memang betul korba tidak dipaksa atau dirayu oleh karban.
“Betul tidak di paksa. Sebab, korban datang sendiri kerumah tersangka.” jelas Supyadi saat di konfirmasi media Gempardata.com, Kamis, (14/11/2019).
Bahkan menurut pengacara kondang ini, korban itu memang menjual diri kepada tersangka untuk menikmati biologis dari korban.
“Sebenarnya korban diduga menjual diri kepada tersangka, dan pengakuan tersangka persetubuhan itu sifatnya membeli, jadi setiap kali berhubungan badan tersangka itu bayar kepada korban.” jelasnya.
Apalagi, sambung Supyadi, penyidik menentukan Matraha sebagai tersangka berdasarkan tes DNA dari anak yang lahir dari rahim korban pada Agustus 2019 lalu.
“Karena saya melihat langsung di Penyidik Polres, dasar buktinya adalah tes DNA. Dari hasil tes DNA diajukan dua nama salahtunya Matraha sebagai tersangka dan satunya Pak ZN (Inisial), tapi (belum tahu alasanya, tiba-tiba, red) anak tersebut kemudian identik hasil biologis korban dengan tersangka Matraha.” tungkasnya. (sheno/why)