Sumenep,Gempardata.Com, Gelar musik Patrol Sahur upaya meningkatkan kreasi seni dan budaya di kalangan anak muda. Sejumlah anak muda bertalenta tampil antraktif di lapangan Trunojoyo ,Kalianget timur Sumenep Jawa Timur, Rabu malam, (19/04/2023)
Dalam gelar musik Patrol Sahur ini, masyarakat kalianget terhibur dan sangat antusias. Gelar ini di prakarsai kelompok musik “Poetra Djennengan”, yang dikuti 6 kelompok musik patrol sahur.diantaranya, Poetra Djennengan, Poser Alam, Bala Dewa, Laskar Sakera, Laskar Sarkaju dan Lukita.
Luar biasa, riuh riang 1.500 penonton melihat Antraksi pemuda bertalenta musik Patrol Sahur
memperlihatkan kebolehannya dalam memainkan sejumlah alat musik tradisional yang mereka bawa seperti gendang, tamtam, saron dan alat musik lainnya,
Tercolek salah satu penonton oleh media Gempardata.Com, Iip, sapaan akrabnya menyampaikan, musik Patrol Sahur ini sebuah inovasi dan Seni budaya. Mereka terus memodifikasi musik patrol layaknya group Marching Band dengan menggunakan pakaian seragam, lampu kelap kelip, tuturnya.
” Namun mereka tidak menghilangkan ciri khas musik patrol tersebut yakni tetap menggunakan drum bekas yang dimodifikasi. Mereka memainkan alat musiknya dengan nada-nada islami dan Madura songs
“Anak muda kalianget sungguh hebat,inilah anak bangsa yang perlu dilakukan pembinaan oleh pemkab Sumenep”, tuturnya
“Ini anak bangsa, patut kita acungkan jempol dan apresiatif, mereka dengan jiwa seni yang tinggi perlu ada pembinaan dari Pemerintah Kabupaten Sumenep bukan pada hanya satu golongan saja yang dibina, melainkan semua penggiat seni di bumi Sumenep, Katanya.
Ditempat yang sama, Cepot panggilan kerennya, penggiat seni tradisional Topeng Dalang Sumenep, mengatakan, untuk terus melestarikan dan mencintai seni dan budaya khas, rangkul mereka (generasi muda) agar tetap peduli terhadap seni dan budaya, khususnya yang ada di Kalianget.
Masih Cepot, seiring perkembangan waktu dan pesatnya teknologi informasi membuat perhatian para pemuda terhadap seni budaya dan musik Patrol, reaksi dan kreasi pemuda kalianget kini mulai tumbuh, Kata Cepot.
“Pemuda saat ini kan melekat dengan teknologi dan penggunaan gawai. Hal tersebut juga tentu ada dampak positifnya, tetapi kami mengajak para pemuda untuk memanfaatkan kemajuan teknologi tersebut dengan ikut serta terlibat dalam mendorong eksistensi seni budaya sebagai identitas bangsa Indonesia,” tukasnya.
Tak hanya itu, Cepot mengatakan banyak persoalan yang dihadapi oleh pemuda di Kab. Sumenep, diharapkan perlunya kajian yang lebih serius terhadap angka putus sekolah, angka harapan hidup dan angka partisipasi pemuda dalam pembangunan, tutup Cepot.(red)