Petaka, Dualisme Aparatur Desa di Desa Gadu Barat

SUMENEP, Gempardata.com – Mulai terendus kepermukaan publik adanya dugaan dualisme aparat atau perangkat desa di Desa Gadu Barat, Kecamatan Ganding, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Dualisme perangkat desa tersebut adalah, perangkat/aparat desa aktif yang memiliki SK Bupati Sumenep. Sedangkan satunya adalah perangkat yang diduga sengaja diangkat oleh H. Sa’di, Kepala Desa terpilih karena merupakan tim pemenangannya di Pilkades 2019 kemarin.

https://gempardata.com/

Sebelumya memang sudah beredar kabar di Masyarakat bahwa, H. Sa’di, Kepala Deaa yang baru dilantik itu telah mempersiapkan perangkat baru, bahkan terdengar isu akan memberhentikan perangkat desa yang lama.

Terbukti disampaikan oleh Muhammad Suhil, salah satu anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Gadu Barat mengatakan bahwa, selain berdasarkan laporan informasi dari masyarakat terkait dualiame perangkat itu memang benar adanya.

“Benar, ada Apel (Kadus, red) baru, terbukti setiap hari mereka juga ikut masuk Kantor di rumah Kades, tapi perangkat itu sudah dilantik atau belum saya tidak tahu. Jadi, disana (Rumah Kades yang menjadi Balai Desa, red) double perangkat,” katanya pada media Gempardata.com, Selasa (21/1/2020).

Menurut Suhil, sapaan akrabnya menjelaskan, dualisme perangkat itu berdasarkan SK resmi dari Bupati, sedangkan perangkat yang satunya karena merupakan tim pemenangan Kades yang baru saat Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak 2019 Kemarin.

“Iya Double perangkat, satu perangkat berdasar SK Bupati, dan yang satunya berdasarkan karena mereka merasa menjadi tim pemenangan Kepala Desa yang baru. Jadi, mereka merasa berhak jadi perangkat Desa yang baru,” terangnya.

Adanya dugaan dualisme itu juga diperkuat oleh Hanif, salah satu perangkat/aparatur Desa, Ia membenarkan bahwa, selain kita sebagai perangkat desa yang resmi, setiap hari selalu datang tim pemenangan Kades ini yang menurut masyarakat itu diduga juga perangkat desa. “Benar setiap jam kerja mereka (Perangkat baru,red) juga ikut ngantor,” jelasnya.

Sementara itu, Faruk Hanafi, sebagai Camat Ganding menegaskan, tidak ada namanya dualisme perangkat desa, perangkat yang sah tetap perangkat yang telah di SK Bupati. “Sampai saat ini tetap sah perangkat yang lama itu,” paparnya.

Dugaan itu semakin jelas ketika awak media menghadiri acara Musrembangdes di Desa Gadu Barat, terpantau dari puluhan undangan yang hadir, diduga lebih banyak perangkat desa yang baru, sementara perangkat lama hanya sekitar 5 orang yang hadir di acara itu.

Untuk memastikan dugaan tersebut, awak media berusaha konfirmasi langsung kepada Kepala Desa, tapi sayang Ia enggan berbicara, bahkan ironisnya Ia berlagak seperti seorang raja dan berkata tidak butuh di wawancarai sambil mengankat tangannya.

“Sudah, saya tidak butuh wawancara, kalau mau roko itu ada,” cetusnya Kades terpilih kepada sejumlah media. (sheno/why)

https://gempardata.com/