SUMENEP, Gempatdata.com – Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Sumenep menggelar Musyawarah Daerah (Musyda) ke VI untuk reorganisasi empat tahunan bertempat di Gedung Dakwah Muhammafiyah Jl. Urip Sumoharjo Pabian, Sumenep, Madura, Jawa Timur. Sabtu, (31/8/2019).
Menurut Ketua Panitia, Andriansyah, sebanyak 19 orang mendaftarkan diri menjadi peserta, yang terdiri dari 14 cabang level Kecamatan.
“Alhamdulillah Musyda kali ini antusiasmenya sangat tinggi, sejumlah 19 orang mendaftarkan diri menjadi peserta pada level Kecamatan.” kata Andri sapa akrabnya disela sela pembukaan Musyda.
Andri menambahkan, untuk jumlah ranting Pemuda Muhammadiyah sudah melebihi 10 tingkat Kecamatan se Kabupaten Sumenep. “Ini menjadi kebanggaan bagi para kader untuk merawat ruhul jihad dan ruhul ikhlas.” jelasnya.
Selain Andriasyah, Ismail, S.Pd.I., MM ikut mempertegas bahwa, kunci menekankan sebenarnya dakwah komunitas bukanlah hal yang baru bagi Muhammadiyah. “Metode dakwah komunitas itu telah dilakukan oleh Muhammadiyah pada tahun 70-an.” ucapnya calon Ketua PDPM Sumenep Pireode 2019-2024.
Salah satu poin utama yang ia sampaikan terkait dakwah komunitas adalah, saat ini, dakwah harus dilakukan secara lebih proaktif. Dengan sikap proaktif itu, lanjut dia, sesuai dengan visi dan misi saya “Menata kembali pola dakwah upaya terwujudnya Sumenep berkemajuan”. Maka pesan dakwah akan lebih cepat tersampaikan. Selain itu, dakwah diharapkan juga dapat sesuai dengan porsi dari masing-masing karakter.
“Oleh sebab itu, dakwah akan lebih optimal jika dilakukan oleh pedakwah yang benar-benar mengetahui seluk-beluk dari masing-masing sesuai karakter dan kondisi yang ada. Sehingga yang disampaikan pun akan sesuai dengan kebutuhan dari komunitas tersebut,” ujarnya saat ditemui disela-sela Musyda.
Selain itu, ia juga mendorong agar dakwah dapat dikemas secara lebih menyenangkan sehingga dapat memantik antusiasme dari masyarakat. Ia pun mencontohkan, mungkin dakwah dapat dikemas dalam acara hang out yang santai atau dilakukan di tempat-tempat yang menarik.
Pihaknya pun menyakini bahwa saat ini masih banyak komunitas yang memiliki potensi untuk menjadi da’i. “Oleh karena itu, kita mendorong agar Muhammadiyah dapat menggali potensi itu sehingga pesan dakwah dapat tersyiar secara lebih optimal dan meluas.” tutupnya. (seno/why)