Miris, Wanita Tua di Pamekasan Luput Dari Perhatian Pemerintah

PAMEKASAN, Gempardata.com — Hadati (65) warga Dusun Talang Siring, Desa Montok, Kecamatam Larangan, Kabupaten Pamekasan, hidup sebatang kara dan tinggal di gubuk reot tidak layak huni, ditambah cacat fisik tangan kiri tidak berfungsi membuatnya sulit bekerja mencari nafkah.

“Disini tinggal sendiri, anak tidak ada, saudara juga sudah meninggal. Untuk makan sehari hari menunggu uluran tangan tetangga, kadang ada orang menyuruh menggiling beras baru dapat upah Rp 1500 – 5000 ribu dan dikasih makan gratis” tutur ibu Hadati pada Gempardata.com saat ditemui di rumahnya, Minggu (17/2/2019).

https://gempardata.com/

Berdasarkan penuturannya, pak RT memgatakan jika dirinya akan mendapat bantuan rehab rumah bulan april 2019 namun tanah yang di tempati milik tetangga, dirinya sudah tidak memiliki secuil tanah pun, mengenai bantuan untuk rakyat miskin hanya mendapat waktu ada program BLT setelah itu tidak ada lagi.

“Saya mau dapat tanah dimana, ini saja milik tetangga yang merasa kasihan ke saya untuk di tempati, jadi saya ini secuil pun tidak ada tanah” katanya dengan raut wajah yang sedih.

“Kalau untuk bantuan saya tidak pernah dapat, hanya dulu pernah dapat bantuan BLT itupun sudah lama sekali saya lupa sudah tahun berapa” tambah nenek Hadati.

Sementara itu, Tamyis Ketua RT setempat membenarkan adanya rencana bantuan rehab rumah ibu Hadati. “Dananya murni akan diambilkan dari kas desa bukan bantuan dari luar, rumah ini akan dibangun di atas tanah percaton karena ibu Hadati tidak memiliki tanah” imbuhnya. (sgk/hmd/why)

https://gempardata.com/