Surabaya-Gempardata.com, Jum’at (30/08/2024), Pemerintah Kota Surabaya mulai berbenah, menunjukkan terhadap masyarakat diawali dengan pembangunan infrasturktur. Terbukti pada salah satu di wilayah perbatasan wiyung-balas klumprik.
Pembangunan jalan paving disepanjang Jl. Wiyung PDAM, Jl. Balas Klumprik PDAM. Semula Jalan tersebut rusak parah kini mulai di perbaiki dengan model pavingisasi. Dengan alasan di bawah jalan ada saluran pipa PDAM.
Akan tetapi yang terjadi di lokasi pembangunan banyak meninggalkan kesan kurang baik. Pembongkaran paving lama dan dilanjutkan dengan pengurukan sirtu, Alhasil, tidak ada kelanjutannya atau percepatan pada proyek tersebut
Keluhan masyarakat sekitar dan pengguna jalan, proyek tersebut seakan memberikan dampak negatif tentunya debu yang berterbangan atau polusi udara serta kemacetan lalu lintas lebih lebih pada penjual bakso urat yang bertepatan dijalan Wiyung PDAM.
“Sekitar satu bulanan yang lalu mas, di bongkar paving yang lama kemudian di uruk baru dengan sirtu. Setelah di uruk dan di ratakan. Gak ada lagi pengerjaan. Mungkin ada yang kerja akan tetapi beberapa hari terlihat sepi. Warga sekitar protes karena debu dan lama nya pengerjaan. Sehingga kalau sore dan pagi muuacet parah mas. Ini gerai bakso saya tiap beberapa menit debunya numpuk mas. Ya kita orang kecil bisa apa?” Tukas penjual Bakso Urat.
” Ini polusi udara mas, ini sudah merugikan kami, nantinya jualan kami dan juga para pemilik warung lainnya omsetnya berkurang karena pekerjaan tersebut tak kunjung selesai”, imbuhnya.
Lebih lanjut, dampak negatif terhadap kesehatan sudah nyata, semisal gangguan pernafasan , radang tenggorokan , influensa, dan lainnya.meskipun sudah dilakukan penyiraman air sehari dua kali tidak membuahkan hasil atau percuma , tegas penjual bakso urat.
Terpantau di lokasi proyek oleh media gempardata.com, tampak jelas pengerjaan tidak di lakukan.dimana seakan Pihak kontraktor atau pihak konsultan dari Pemkot Surabaya terkesan menyepelekan pengerjaan proyek dan kurang merespon keluhan warga dan pengguna jalan.
Ditempar yang sama, petugas lalulintas Arif, yangmana telah memberikan keterangan pada tim investigasi media gempardata.com, ” “pengerjaan proyek sudah satu bulan mas, saya hanya di minta bantu pelaksana proyek untuk mengatur kemacetan. Soal bayaran sebagai petugas pengatur lalu lintas saya di janjikan dapat bayaran. Tapi sampai sekarang belum saya terima. Kalau ada yang memberikan uang saat saya mengurai kemacetan itu hanya seikhlasnya tanpa ada paksaan atau permintaan dari saya.” Ujar Arif (Petugas Lalu Lintas) di area proyek pembangunan jalan.
” Saat mess pekerja proyek kami datangi pelaksana proyek tidak di tempat dan para pekerja yang hanya beberapa enggan untuk di mintai keterangan, tukasnya.
Hingga berita ini kami muat pihak pelaksana proyek belum bisa kami hubungi.
(Sol/red).
Komentar