YOGYAKARTA, gempardata.com — Ekspedisi Desa Tangguh Bencana Tsunami yang diselenggarakan BNPB bersama beberapa kementerian dan lembaga non-kementerian segmen 2 di Yogyakarta – Jawa Tengah memasuki hari kedua.
Hari kedua diisi dengan berbagai kegiatan yaitu penilaian ketangguhan desa, sosialisasi di sekolah, tempat – tempat ibadah dan fasilitas umum di Desa Jepitu, Songbanyu Gunung Kidul, Kamis (25/7/2019).
Partisipasi LPBI NU pada EDT hari kedua adalah nelaksanakan Sosialisasi dan simulasi penanganan gempa di SDN JEPITU 1, Kecamatan Giri Subo Kabupaten Gunung Kidul, kegiatan sosialisasi dan simulasi gempa bumi diikuti oleh 131 siswa, 9 guru serta 2 karyawan.
Dalam sosialisasi tim LPBI NU menyampaikan tentang macam – macam ancaman atau bencana dengan model tanya jawab kepada siswa, dilanjut pertanyaan langkah – langkah jika terjadi bencana, dan selanjutnya para siswa diajak menyanyikan lagu terkait kesiapsiagaan dan jika terjadi gempa.
Penyampaian pesan melalui nyanyi bersama akan mudah dikenang oleh para siswa, diantaranya pesan jika terjadi gempa agar tidak panik, siswa melakukan penyelamatan dengan melindungi kepala, dengan masuk kolong meja, atau melindungi kepala dengan tas atau buku, serta menghindari kaca dan selanjutnya ke tempat titik kumpul. Selanjutnya para siswa mempraktikan atau mensimulasikan jika terjadi gempa bumi disekolah.
berdasarkan informasi dari Yulia guru SDN Jepitu 1, LPBI NU adalah Lembaga pertama yang melalukan simulasi di sekolah SDN Jepitu 1, karena selama ini belum pernah ada simulasi.
Kepala Sekolah SDN Jepitu 1, Eti Nugrahawati mengucapkan banyak terima kasih kepada LPBI NU dan panitia EDT 2019, yang telah memilih SDN Jepitu 1 sebagai tempat sosialisasi dan simulasi bencana gempa. “Hal ini sangat penting karena selain Gunung Kidul rawan gempa, para siswa juga belum tahu bagaimana cara menyelamatkannya” kata Eti.
Sementara itu, Emil Jamaludin Tim EDT LPBI NU Prov Jogjakarta menyampaikan. “Selain sosialisasi di Sekolah LPBI NU juga melaksanakan sosialisasi tentang ancaman bencana di kantor Desa Jepitu, dan para pedagang di pantai Wediombo kabupaten Gunung Kidul” tukasnya singkat. (Whb/Why)
