SUMENEP, Gempardata.com – Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau disebut bantuan sembako yang dikeluarkan oleh pemerintah di wilayah Kecamatan Ganding, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, menjadi sorotan publik, Kamis (28/5/2020).
Pasalnya, harga bantuan sembako yang terlalu tinggi dari harga pasar dan setiap bulannya tidak ada perubahan tersebut saat ini mulai dipertanyakan oleh semua Keluarga Penerima Manfaat (KPM) setempat.
Diduga program tersebut di jual tidak sesuai dengan harga eceran di pasaran sehingga penerima manfaat mempertanyakan harga yang sebenarnya yang di ditribusikan oleh agen atau e-warung.
Prihal tersebut disampaikan oleh salah satu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) setempat yang tidak mau di sebutkan namanya mengatakan, bahwa permasalahan harga sembako yang di ditribusakan oleh agen atau e-warung itu sudah di luar dugaan.
“Begini mas ya, saya di telfon oleh salah satu e-warung kalau mau ambil berasnya sudah ada. Lalu, saya berangkat membawa ATM setelah di sana ATM saya langsung di gesek dan saya di beri beras 2 bungkus satu bungkusnya 10 kg merek 2 paus, satunya yang 5 kg merek ramus bandung, telur 8 butir dan kacang tanah seperempat, tanpa dijelaskan harganya satu persatu, cuman langsung di kasi,” ungkapnya.
Setelah saya melihat di struknya, sambung KPM, saldo yang di tarik 200 ribu. “Setelah saya rinci harganya itu masih tidak sesuai dengan harga yang di berikannya, dan itu bukan hanya sekarang dari bulan sebelumya juga sama seperti itu,” tambahnya.
Menyikapi hal tersebut, TKSK Kecamatan Ganding saat dikonfirmasi awak media mengatakan, untuk hal ini ia minta bisa konfirmasi ke agen. “Karena saya bisa intervensi dan menganggap pelanggaran jika KPM komplen terkait hal itu. Jika KPM gak komplain berarti semuanya aman kak” ujarnya.
Apa lagi untuk sementara lanjutnya dirinya masih baru yang ia pantau, selama agen bisa memenuhi kebutuhan KPM maka semuanya dianggap sesuai pedoman/aturan dalam bantuan sembako. “Jika memang dianggap ganjal monggo konfirmasi ke agen kak sebagai penyedia sembako” tukasnya. (sheno/dein)