SUMENEP, Gempardata.com – Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah (PPPM) Sunanto, S.Hi.,MH menyaksikan secara langsung pelantikan dan mengukuhkan Hamdan, S.Th.I sebagai Ketua dan Pengurus Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Sumenep periode 2018-2022, bertempat di Aula Hotel C1 Sumekar Sumenep, Madura, Jawa Timur, Minggu (24/11/2019).
Pelantikan itu dirangkai dengan sarasehan bertajuk “Revitalisasi Gerakan Dakwah Pemuda Muhammadiyah Menuju Sumenep Berkemajuan” tersebut dimulai sejak pukul 09.00 Wib.selain dihadiri Ketua Umum PP Muhammadiyah, Sunanto, S.Hi.,MH, nampak hadir juga Ketua PWP Muhammadiyah Jatim, Dikky Syadqomullah, S.HI.,MHI, Anggota DPR RI Dapil Jawa Timur XI, Slamet Ariyadi, S.Psi, Anggota DPRD Sumenep, Siti Hosna, M.Hum, dan seluruh PCP Muhammadiyah di Kabupaten Sumenep.
Ketua umum PPP Muhammadiyah, Sunanto, S.Hi.,MH mengatakan keberadaan Pemuda Muhammadiyah harus memberikan manfaat bagi masyarakat. Dalam mewujudkan PDPM Kabupaten Sumenep ini harus bersinergi dengan Pemerintah daerah dan mendukung program pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat.
Ia juga mengingatkan kepada seluruh kader Pemuda Muhammadiyah untuk terus menjaga integritas dan komitmen pergerakan Muhammadiyah. “Kemampuan dan integritas kader Pemuda Muhammadiyah tidak perlu di pertanyakan lagi,” ungkapnya Ketua Umum PPP Muahmmadiyah yang juga merupakan asli orang Sumenep.
Selain itu Pria yang lahir di Kota Keris Sumenep ini mengajak kepada kader Pemuda Muhammadiyah untuk lebih fokus mengambil peran dalam pembangunan daerah. Sebagai sebuah organisasi, peran pemuda sangat di butuhkan. Untuk itu, pemuda harus mampu mengambil peran.
“Dalam organisasi, Program kerja merupakan hal utama untuk menunjukan kegiatan apa yang akan menjadi fokus dan tujuan dari organisasi,” terangnya.
Ditambahkannyadengan telah di lantiknya pengurus PDPM Kabupaten Sumenep periode 2018-2022, pengurus harus dapat menciptakan dan melahirkan kader-kader pemimpin di masa yang akan datang. Karena, keberhasilan pemimpin itu bukan karena banyak pengikutnya, akantetapi dapat melahirkan pemimpin-pemimpin baru yang lebih banyak.
“Oleh karena itu, Ia mengajak seluruh pemuda untuk tumbuh, bergerak dan berkembang di Kabupaten Sumenep sehingga dapat mewujudkan percepatan pembangunan di daerah.” ucapnya.
Sunanto juga menjelaskan sejarah perjuangan dakwah Muhammadiyah. Terutama ketika mulai masuk ke Madura. Bahwa, Muhammadiyah tidak beda dengan ormas Islam lain yang ada di Indonesia. Yakni sama-sama memperjuangkan kedaulatan bangsa, negara, dan Islam. “Kita ini bukan musuh, tapi saudara,” tegasnya.
Ia menyebutkan Nahdlatul Ulama (NU) sebagai ormas saudara sekandung Muhammadiyah. Menurutnya, antara NU dan Muhammadiyah tidak perlu ada perbedaan yang harus diperdebatkan lagi. “Maka dakwah kita seperti yang kultur, dukuangan NU, dukungan teman-teman, (tak usah diributkan) apa sih yang diperebutkan,” terangnya.
Berceritah hasil percakapannya dengan seorang mantan teroris, sambung Sunanto, Kini di Madura banyak penganten Bomber yang masih tidur di balik persembunyiannya.
Hal ini merupakan masalah serius yang harus dihadapi bersama. Tidak hanya bagi Muhammadiyah. Karena itu, Sunanto menegaskan kerjasama merupakan jalan utama untuk mengembalikan semangat kebangsaan seperti yang digagas oleh Kiai Muhammad Dahlan. “Konsesus yang harus dibangun adalah bagaimana kita bergerak bersama,” dalihnya.
Iab berharap kepada Banom NU seperti Ansor, IPNU dan PMII yang diundang di acara itu, agar mendorong Pemuda Muhammadiyah Sumenep untuk ikut bergerak bersama. Sunanto juga berpesan agar Pemuda Muhammadiyah tidak lagi memperdebatkan soal qunut, tahlil, dan amaliyah lainnya yang sudah mengakar di masyarakat. “Sekarang perbedaan Pemuda Muhammadiyah bagaimana membantu orang,” pungkasnya. (sheno/why)