SAMPANG, Gempardata.com – Kasus meninggalnya Safira (5), warga Desa Pangilen, Kabupaten Sampang, Jawa Timur beberapa waktu lalu hingga saat ini belum menemukan titik terang, ada apa.?. Salah satu aktivis menilai semuanya terkesan bertele tele sehingga pihak keluarga merasa sangat kecewa atas penegakan hukum yang ada di Kabupaten sampang.
“Kasus Safira ini sudah terlalu lama tanpa kejelasan, hingga saat ini sudah 40 harinya dan orang tua masih berduka atas kejadian yang menimpa anaknya. Sampai detik ini pihak Kepolisian juga masih terus menyelidiki kasus atas meninggalnya nanda Safira. Tetapi pihak orang tua merasa sedih karena sampai sekarang masih belum ada perkembangan” jelas Moh. Ali Ghasim salah satu aktivis di Sampang, Jumat (8/3/2019).
Pihak keluarga korban yang tidak lain Bibi nya sendiri Hj. Nurul Hayati juga mempertanyakan, mengapa pihak kepolisian belum bisa ungkap dalam kasus pelayanan RSUD yang bobrok. Padahal tidak sedikit kejadian yang sama menimpa pasien-pasien yang lain.
“Kami keluarga juga telah memberikan keterangan dan bukti-bukti yang kita serahkan semuanya ke pihak kepolisian, kami berharap mendapatkan keadilan,” katanya dengan nada kesal.
Sementara itu, Polres Sampang melalui Kasi Humas Ibda Eko Puji Waloyo S.H saat dikonfirmasi mengatakan, permasalahan masih dalam penyelidikan, dimana masih tiga orang yang nanti mau di panggil. Surat sudah di luncurkan dan di agendakan dalam minggu depan diambil keterangannya.
“Masih dalam lidik, dan saat ini baru tiga orang yang dipanggil yaitu, satu dokter DPJP yang punya kewenangan atau spesialis anak untuk diminta keteranganya, yang kedua dokter pengganti diruangan ICU, yang ketiga adalah Kepala Ruangan UGD,j adi sekali lagi masih dalam penyelidikan” terangna.
Menurut Eko, sebanarnya kasus ini bisa dua bulan atau tiga bulan tergantung dari sulit tidaknya kasusnya. Pihaknya meminta terhadap keluarga korban untuk bersabar. “Mohon sabar, memang kasus ini merupakan atensi pimpinan bahwa Polres tetep inten untuk mengungkap kasus nya Safira, dan akan menyidik sesuai dengan hukum yang berlaku. Jadi mohon bersabar dulu kepada keluarga korban” imbuhnya.
Dalam penjelasan Polres Sampang melalui Kasi Humas bisa menjadi ketenangan dan Sabar untuk keluarga korban terutama pada orang tua Safira (5) yang meninggal atas dugaan maal praktek RSUD Sampang. (rhm/why)