Sumenep-Gempardata.com,- Peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW. atau Maulid Nabi SAW. diyakini telah dikenal oleh masyarakat muslim Arab, setidaknya sejak tahun kedua hijriah. Namun ada pula yang meyakininya peringatan maulid telah ada sejak zaman Nabi SAW.
Terdapat beragam versi mengenai awal mula peringatan Maulid Nabi SAW. Sebagian berpendapat, peringatan tersebut dilakukan pertama kali pada saat dinasti Fatimiyah berkuasa. Tapi ada pula yang berpendapat dimulai sejak masa Salahudin Al-Ayyubi.
Salah satu pendapat disampaikan oleh Ahmad Tsauri dalam buku “Sejarah Maulid Nabi” (2015).
Menurutnya perayaan maulid Nabi SAW. sudah dilakukan masyarakat muslim sejak tahun kedua Hijriah tercatat pada kitab “Wafa’ul Wafa bi Akhbar Darul Mustafa” karangan Nuruddin Ali.
Disebutkan, Khaizuran atau Jurasyiyah binti ‘Atha (170 H/786 M) yang merupakan istri Khalifah al-Mahdi bin Mansur al-Abbas juga ibu dari Amirul Mukminin Musa al-Hadi dan al-Rasyid datang ke Madinah.
Begitupun Mushola al-Fattahunnur yang berlokasi di Dusun Sempangan RT.003/RW 004 Desa Kalianget Barat Kec. Kalianget Kab. Sumenep, Madura Jawa Timur, gelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H, dengan tema ‘Memperkokoh Suri Tauladan Rasulullah dalam Memperkuat Ukhuwah Islamiyah. Minggu, 15 September 2024.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H/2024, Merupakan wujud cinta kita terhadap Rasulullah SAW dihadiri Tokoh Agama, Tokoh masyarakat, warga sekitar dan penceramah Ustadzah Mariyatul Kiptiyah.
Adapun susunan acara, pembukaan, pembacaan ayat suci Al-Quran oleh Ustadzah Summiyah, pembacaan Solawat Nabi Maulid oleh perkumpulan Hadrah Al Banjari Al-Ahmayu, sambutan Pengasuh Mushollah Al-Fatahunnur KH. Hasan Riyanto, S.Pd, Tauziah dan doa penutup
Dalam ceramahnya Ustadzah Mariyatul Kiptiyah menjelaskan Bagaimana cara kita mensyukuri nikmat di kehidupan sehari hari dan mendekatkan Diri Kepada Allah serta suri tauladan Rasulullah dalam mempererat Ukhuwah Islamiyah dan mengajak masyarakat untuk melaksanakannya., tuturnya.
Media Gempardata. Com, Dalam liputannya dipenghujung acara, KH. Hasan Riyanto, S.Pd mengatakan, persiapan hanya 1 Minggu, saya melihat kegiatan yang dilakukan oleh jamaah Mushola Al-Fattahunnur bagus, terarah , dalam bahasa maduranya ” song osong lombung ” (semangat gotong royong).tuturnya.
“Ini menjadi hikmah pembelajaran yang baik buat kita, menjalin silaturahim, disini saya juga melihat dakwah yang disajian KH. Ismail sangat bagus juga terasa sejuk tidak menghujat dan tidak menjelekkan satu sama lain,” ujarnya.
Lebih lanjut,, Jama’ah kita mempunyai etos kerja yang tinggi, kompak, serta selalu hidup dalam segala kegiatan.
“Saya berharap, dilingkungan RT 003/RW 004 lebih lebih jamaah mushollah Al-Fattahunnur selalu sinergi dalam segala kegiatan lainnya, yang bersifat untuk membangun kerukunan hidup atau mengedepankan prikemanusiaan,” imbuhnya.
“Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, ini adalah salah satu pembentukan karakter masyarakat untuk membangun Jama’ah al-Fattahunnur serta lingkungan sekitar agar tetap mengikuti suri tauladannya Nabi Muhammad SAW untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” tutupnya. (Read-One)