Karduluk, Ken Arok dan Ken Dedes

SUMENEP, Gempardata.com (27/7/2021) – KARDULUK adalah kerajaan seni ukir kayu paling memesona di Kabupaten Sumenep, bukan kerajaan Singhasari dimana pesona Ken Dedes berhasil menundukkan akal sehat Ken Arok, demi cintanya pada Ken Dedes, Ken Arok tak kuasa menahan nafsunya yang membara lalu membunuh Tunggul Ametung (suami Ken Dedes) dengan keris Mpu Gandring.

Meski Ken Dedes tahu bahwa Ken Arok pembunuh suaminya, Ken Dedes bersedia menerima cinta Ken Arok lalu menikah ketika Ken Dedes masih mengandung Anusapati, anak dari Tunggul Ametung. Anak yang masih dalam kandungan inilah kelak yang membunuh Ken Arok atas bantuan pembantunya untuk membalas dendam atas kematian ayahnya.

Tulisan ini bukan untuk menyunting cerita kerajaan Singhasari, melainkan untuk menggambarkan bagaimana profil Ken Dedes dan Ken Arok menjadi kunci munculnya kekisruhan menjelang Pilkades Karduluk tahun 2021.

Ken Dedes dan Ken Arok adalah penggerak dalam WhatsApp Group Suara Rakyat Karduluk yang menyuplai data palsu melalui grup WA dan menghasut warga yang kemudian tergabung dalam Komunitas Aspirasi Masyarakat Pengawalan Pilkades Desa Karduluk (KAMPPDK).

Jadi, dugaan pidana ITE yang mengandung ancaman dan menyebabkan kebencian antar golongan, adanya data palsu, laporan palsu, fitnah, hoax dan hasut di Desa Karduluk, patut diduga bermuara pada sosok Ken Dedes. Dua tokoh ini adalah anggota Grup WA Suara Rakyat Karduluk.

Data palsu pertamakali diberikan pada Ketua Umum KAMPPDK pada tanggal 20 Juni 2021 melalui WA, lalu sosok Ken Dedes mengirim ulang ke Grup WA Suara Rakyat Karduluk tanggal 25 Juni 2021. Itulah satu-satunya data palsu yang menjadi dasar gerakan KAMPPDK.

Jika tindak pidana masuk pada tahap laporan di Kepolisian, Ken Dedes kemungkinan besar terseret, tapi Ken Arok selamat .

Oleh: Sulaisi Abdurrazaq (Konsultan Hukum Panitia Pilkades Karduluk)