SUMENEP, Gempardata.com – Terkait kunjungan Kepala Perusahaan Umum (Perum) Bulog Divisi Regional Jawa Timur, Muhammad Hasyim ke gudang bulog Kabupaten Sumenep, Jawa Timur dalamrangka memastikan ketersediaan Bantuan Sosial (Bansos) Beras Rakyat Sejahtera (Rastra) serta memastikan kelayakan untuk dikonsumsi, Selasa (25/6/2019) kemarin.
Menanggapi hal tersebut di atas, Kepala Perum Subdiv Regional Madura, Ari Hardiono memastikankan bahwa kunjungan orang nomer satu di Perum Bulog Jawa Timur itu untuk memastikan komitmen Perum Bulog Subdiv Madura untuk tetap menjaga kwalitas Bansos Beras Rakyat Sejahtera (Rastra) di seluruh wilayah madura terlebih di Sumenep.
“Kemarin kunjungan Bapak Kadivre Jawa Timur(Muhammad Hasyim) ke sumemenep itu dalamrangka memastikan ketersedian beras di gudang bulog Sumenep terlebih kwalitasnya agar tetap layak disalurkan untuk bisa dikonsumsi” kata Ari sapaan akrab Ari Hardiono, Rabu (26/6/2019).
Saat ditanya awak media terkait adanya beras yang berkutu Ari Hardiono menepis jika beras yang ada di gudang bulog tersebut sebenarnya bukan berkutu melainkan dimakan hama. Sebab jika berkutu itu terdapat di dalam berasnya atau bercampur dengan beras, akan tetapi yang ini hanya di luar karungnya saja.
“Kalau dibilang berkutu itu pastinya terdapat di dalam berasnya, bukan di luar karungnya seperti yang kita lihat semua. Lebih pasnya ini dinamakan hama dan ini ada perawatan berkala untuk membasmi hamanya dan yang pasti tidak berpengaruh terhadap kwalitas berasnya” terang Ari pada media ini di Pamekasan.
Di samping itu menurut Ari, sedikitnya ada dua faktor yang menyebabkan beras itu berhama. Pertama memang dari bawaan berasnya. Sedangkan faktor yang kedua, sanitasi.
“Tetapi sepertinya kalau beras di sini tidak terlalu lama. Karena memang kapasitas gudang hanya 2.000 ton. Sedangkan penerima manfaat sekitar 1.200 orang (per bulan),” tukasnya.
Ditambahkan, Kadivre madura berpesan agar seluruh petugas dan karyawan yang ada di gudang bulog sumenep untuk tetap membersihkan hama-hama yang ada di karung beras secara berkala agar kwalitas beras tetap baik dan layak konsumsi. (why/red)
