Hadirkan Pendidikan Murah Dan Terjangkau Untuk Rakyat, Ketum PWRI Pusat Dukung Visi Misi Presiden Terpilih

Jakarta – Gempardata.com,- Presiden terpilih Prabowo Subianto dalam visi misinya menghadirkan pendidikan murah bagi rakyat, termasuk mengkaji kembali biaya uang kuliah tunggal (UKT) yang tinggi dan dinilai membebani mahasiswa. Sebagaimana yang telah disampaikan olehnya , Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Wartawan Republik Indonesia [ DPP PWRI ] Dr. Suriyanto Pd, SH, MH, M.Kn, mengapresiasi dan mendukung penuh komitmen tersebut.

“ Tentu kita mendukung komitmen beliau untuk menghadirkan pendidikan murah dan terjangkau khususnya bagi siswa dan mahasiswa dari kalangan menengah ke bawah. Komitmen beliau untuk mencerdaskan anak-anak bangsa, harus kita apresiasi,” kata Suriyanto, melalui keterangan di Jakarta Jumat [13/9/2024]

https://gempardata.com/

Suriyanto mengungkapkan, kualitas pendidikan di Indonesia masih jauh dari harapan karena kesenjangan akses dan pendidikan antarwilayah, distribusi guru yang tidak merata, serta banyaknya kualitas lulusan yang rendah.

“ Pendidikan di Indonesia masih belum sesuai dengan harapan. Masih banyak anak-anak yang tidak bersekolah, kualitas pendidikan yang masih rendah, dan masih ada kesenjangan pendidikan antar daerah. Bangsa Indonesia masih membutuhkan banyak sarjana ke depan, apalagi angka partisipasi pendidikan tinggi saat ini hanya 30 persen,” ungkap Suriyanto.

Untuk mengatasi kesenjangan pendidikan di Indonesia, kata Suriyanto, diperlukan kerjasama dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, masyarakat dan swasta.

“ Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, pemerintah perlu meningkatkan anggaran pendidikan dan memperbaiki kualitas pendidikan di semua jenjang. Pemerintah juga perlu meningkatkan kualias guru dan tenaga pendidikan lainnya, serta menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai. Dan Kementerian Pendidikan harus dipimpin oleh seorang Menteri yang memiliki pengalaman dan mengerti di bidang pendidikan,” ujarnya.

Dikatakan Suriyanto, pendidikan sudah selayaknya tidak hanya dinikmati oleh masyarakat yang mampu saja, melainkan merata agar mutu sumber daya manusia (SDM) Indonesia menjadi berkualitas dan memiliki kompetensi untuk memajukan bangsa.
[Read-One/red]

https://gempardata.com/