SUMENEP, Gempardata.com – Adanya istri dari Sekretaris Desa (Sekdes) Pakondang diduga ikut menikmati sebagai penerima bantuan sosial (Bansos) Program Keluarga Harapan (PKH), Camat Rubaru, Kabupaten Sumenep menyarankan untuk ke Dinas Sosial (Dinsos) setempat.
“Silahkan konfirmasi ke Dinas Sosial,” kata Arif Susanto, Camat Rubaru, Kabupaten Sumenep saat dihubungi media ini melqlui WhatsAppnya, Rabu (24/6/2020).
Menurutnya, dalam persoalan istri Sekdes Pakondang, Kecamatan Rubaru yang menjadi penerima PKH, pihaknya tidak mau banyak berkomentar, sehingga menyarankan untuk menkonfirmasi ke Dinas Sosial Kabupaten Sumenep.
Diberitakan sebelumnya, sangat patut diduga tidak tepat sasaran karena kendati sudah tergolong mampu masih saja menikmati sebagai penerima program bantuan pemerintah yang di peruntukan bagi keluarga miskin.
Bagaimana tidak, istri dari seorang Sekretaris Desa di Desa Pakondang, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur pada bantuan sosial Program Keluarga Harapan ikut menikmati mendapatkan bantuan sebagai penerima.
Baca Juga: Serakah, KPM PKH Asal Desa Pakondang Diduga Istri Perangkat Desa
Berdasarkan pengakuan seorang warga setempat yang tidak ingin namanya disebut membeberkan, bahwa dari beberapa orang Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH di desanya diduga terdapat istri dari perangkat desa salah satunya istri Sekdes sebagai penerima.
“Ada penerima PKH (Desa Pakondang-red) yang itu istri perangkat desa ikut mendapatkan menerima, salah satunya Sekdes,” terang, sumber untuk lebih jelasnya bisa ditanyakan kepada pendamping (PKH-red) atau koordinator, Rabu (17/6).
Saat dikonfirmasi kepada pendamping PKH Desa Pakondang, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep membenarkan, bahwa memang istri Sekdes di desa tersebut termasuk salah satu penerima manfaat PKH.
“Iya betul,” ucap Santi, saat dihubungi via telepon selulernya, Kamis (18/6).
Dirinya mengaku, istri Sekdes tersebut mendapatkan bantuan sebagai dari salah satu penerima manfaat bansos PKH sebelum suaminya menjabat.
“Tapi itu sudah dari dulu sebelum suaminya menjabat jadi Sekdes,” ungkapnya.
Bahkan, pihaknya mengaku bahkan memang sampai hari ini istri Sekdes itu masih berstatus sebagai penerima PKH, walau sudah beberapa kali diperingatkan oleh pendamping PKH hingga dilakukan pendekatan.
“Saya sudah melaporkan ke korcam suruh terus dilakukan pendekatan, tapi yang bersangkutan masih belum sadar merasa dirinya belum mampu,” tukasnya. (sheno/dein)