Diyakini Bisa Cegah Corona, Dua Nyawa Terpaksa Melayang

SUMENEP, Gempardata.com – Sejak ramainya virus corona di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia dan sampai pada tiap daerah jadi sebuah ketakutan bagi masyarakat, berbagai carapun dilakukan masyarakat untuk mencegah penyebarannya, dari cuci tangan pakai sabun dan berdiam diri di rumah.

Namun ada hal yang berbeda dilakukan beberapa warga di kepulauan Sumenep, tepatnya di desa Pagerungan besar, Kecamatan Sapeken hampir semua warga di sana percaya jika melakukan mandi di pantai bisa mencegah corona virus (covid-19)

https://gempardata.com/

Tak dinyana dari sebuah rutual itu dua warga Desa Perungan Besar, Kecamatan Sapeken (Ibu Ambiya dan Ibu Vera) harus kehilangan nyawa secara bersamaan dalam peristiwa yang sama pula.

Keduanya meninggal karena kecelakaan, sampan gabus yang digunakan kedua korban beserta sejumlah anak-anaknya kecil terbalik di perairan pantai dekat Pelabuhan Pagerungan Besar dengan kedalama skitar 2-3 meter. Peristiwa tersebut terjadi sekitar jam 08.00 Wib, Sabtu (4/4/2020).

Berdasar keterangan tokoh masyarakat setempat sekaligus tetangga dekat korban, M Yunus (40), mengungkapkan, sekitar jam 07.00 pagi keduanya tampak masih sehat, bercengkerama dengan tetangga lainnya. Tak ada tanda tanda keduanya akan meninggal dalam beberapa menit kemudian.

“Tadi pagi sekira jam 07.00 Wib pagi kita masih kumpul dg mereka (kedua korban). Krn kebetulan tetangga sebelah ada hajatan pernikahan. Jadi kita sama kedua almarhumah ikut bantu-bantu, sebagaimana tradisi kita di sini. Karena kebetulan shahibul hajah masih keluarga” terang Yunus.

Menurut keterangan keluarganya, semenjak merebaknya virus corona, kedua almarhumah bahkan nyaris semua warga kepulauan berkeyakinan, bahwa salah satu penangkal virus corona adalah sering-sering mandi di pantai. Itu sebabnya kedua almarhumah hampir tiap hari menyempatkan diri mandi di pantai. Dan begitu kejadian keduanya sempat dilarikan ke puskesmas setempat.

“Kedua korban sempat dilarikan ke Puskesmas setempat, namun sayang nyawanya sudah tidak bisa diselamatkan” tutur, M.Yunus.

Lanjut M.Yunus, terakhir pagi sekitar jam 08.00 keduanya kembali melakukan “ritual” penangkal covid-19 itu dengan mengajak anak dan cucu keduanya beserta sejumlah anak kecil berusia kurang lebih 10 tahun. Na’asnya, sampan gabus yang mereka tumpangi perlahan bergerak ke arah perairan yg lebih dalam.

“Ketika mereka di pantai, saat itu mereka panik, sampan gabus tersebut tiba-tiba terbalik tanpa kendali. Beruntung, sejumlah warga yang kebetulan berada di pinggir pantai sigap dan segera melakukan pertolongan. Semua anak-anak yang ikut, termasuk cucu almarhumah. Ibu Ambiya dan putera almrhumah Ibu Vera, berhasil diselamatkan. Tapi sayang, nyawa kedua korban tak sempat tertolong” pungkasnya. (why/dein)

https://gempardata.com/