Direktorat PDRB Gelar Pelatihan Identifikasi Kebutuhan Pasca Bencana di Bengkulu

BENGKULU, Gempardata.com — Direktorat Penanganan Daerah Rawan Bencana (PDRB) dan Direktorat Jendral Pengembangan Daerah Tertentu (PDTu) Kementrian Desa, PDT dan Transmigrasi menggelar pengembangan kapasitas aparatur dan masyarakat di daerah tertinggal rawan bencana 16 – 19 Juli 2019 yang berlangsung dii Splas Hotel Kota Bengkulu.

Agenda ini digelar bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan aparatur dan masyarakat dalam menangani bencana. Bimtek ini dibuka secara resmi Staf Ahli Bupati Seluma H. Rosikin Kemarin, 16 Juli 2019 Pukul 20.00 Wib di Splas Hotel Bengkulu.

https://gempardata.com/

H. Rosikin dalam sambutannya mengucapkan selamat datang di Provinsi Bengkulu kepada peserta. Ia juga menjelaskan bahwa tugas penanganan bencana adalah tugas kemanusiaan.
Sementara itu, Direktur Penanganan Daerah Rawan Bencana Drs. Hasman Ma’ani, M. Si Memaparkan regulasi yang mengatur tentang pennggulangan bencana.

“Lahirnya undang undang No. 24 / 2007 . Tentang Penanggulangan Bencana pada tgl 26 April, dan kini 26 April ditetapkan sebagai hari kesiap siagaan Bencana” terang Hasman.

Di samping itu, Hasman juga menyampaikan tentang permendesa 16/2018 tentang prioritas penggunaan dana desa 2019, yang didalamnya juga mengatur tentang dana desa dapat digunakan untuk penanganan dan kesiapsiagaan bencana.

“Di dalam permendesa nomer 16 tahun 2018 telah diatur juga tentang penggunaan dana desa terkait penanganan bencana dan kesiapsiagaan bencana yang terjadi” ungkap Hasman Ma’ani.

Sedangkan Ketua panitia pelaksana dalam laporannya menyampaikan peserta pelatihan berjumlah 65 orang terdiri dari unsur pemerintah, BPBD, Dinas Sosial dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Bappeda, Daerah Tertinggal Wilayah 1(Sumatra) antara lain: Provinsi Bengkulu, Kabupaten Seluma, Solok Selatan, Musi Rawa, Musi Rawas Utara, Lampung Barat, dan Pesisir Barat.

Unsur Masyarakat dan Penggiat Bencana terdiri dari: Universitas Bengkulu, Lembaga Penanggulangan Bencana Nahdlatul ulama (LPBI NU), Bagana (Banser Siaga Bencana) dan Tagana dan juga tokoh nasyarakat. kegiatan dengan metode clasroom dan praktik lapangan, kegiatan simulasi dan praktik dilaksanakan di Desa Padang Pelasan Kecamatan Air Periukan desa terdampak banjir (LPBINU/wahyu)

https://gempardata.com/