Jakarta- GemparData.Com,- Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan ketersediaan minyak goreng curah masih cukup di pasaran, termasuk minyak goreng curah kemasan produksi pemerintah, Minyakita dengan harga Rp14.000 per liter. Dengan demikian ,menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengeluarkan aturan baru agar Masyarakat bisa menikmati kemasan produksi pemerintah minyakita saat membeli minyak goreng curah tersebut.
Menteri Perdangan Zulkifli Hasan mengatakan, pembelian Minyakita di pasar harus menggunakan KTP, dan setiap orang dibatasi hanya bisa membeli 5 kg. Menurut Zulhas, demikian karib disapa, pemberlakuan ini diterapkan seperti sistem pembelian minyak goreng curah agar tidak ada yang memborong Minyakita.
_Minyakita merupakan program minyak goreng dalam kemasan yang diluncurkan pemerintah untuk meredam lonjakan harga minyak pada tahun lalu. Kini stoknya langka dan produknya pun dijual di atas harga eceran tertinggi (HET) Rp 14 ribu per liter._
“ Sampai lebaran kita (pasok) ke pasar dulu yang Minyakita itu. Tapi kalau semua orang beli, Minyakita tetap kurang, Makanya beli pakai KTP, bisa membeli asal ada KTPnya. Jadi jangan sampai membeli memborong,” ujar Zulkifli Hasan di Pasar Kreneng, Denpasar, Sabtu [04/2/2023]
“Nanti pakai KTP (beli Minyakita) seperti minyak curah. Sudah mulai (diterapkan). Iya boleh saja (satu orang beli) lima kilo, tapi harus ada KTP-nya. Tidak boleh borong,” ujarnya.
Politisi PAN ini membenarkan stok Minyakita memang saat ini sedang kurang di pasar tradisional. Pasalnya, semua orang sedang mencari Minyakita karena menurutnya kualitasnya bagus.
“Botolnya bagus, kualitasnya bagus, jadi semua orang cari. Yang dulu beli premium, sekarang beli Minyakita. Jadi kurang (stoknya) tapi harganya tidak boleh naik. Kalau naik nanti kena Satgas, tidak boleh lagi jualan,” katanya.
Ia juga menyatakan, untuk kekurangan pasokan Minyakita di pasar tradisional, pihaknya telah melakukan penambahan distribusi Minyakita sebanyak 450 ribu ton per bulan dari sebelumnya 300 ton per bulan.
Selain itu, ia mengurangi pasokan Minyakita ke pasar modern atau retail modern dan juga penjualan secara online.
“Yang online, kita kurangi sekarang suplainya ke pasar -pasar seperti ini (tradisional). Kalau kemarin orang bisa telpon bisa (membeli secara) online, bisa di retail modern, iya semua orang beli Minyakita, iya kurang lah. Karena minyak kita untuk pasar (tradisional) sebetulnya,” tutup beliau pada gempardata.com (red).