Defisit Integritas dan Penyimpangan Etis, Triple X, Nodai Dunia Pendidikan Di Sumenep.

Sumenep-Gempardata.com, Rabu (22/05/2024), Pendidikan kini tak lagi hanya fokus pada nilai semata, tapi juga menanamkan karakter pada diri siswa. Namun ditahun 2024 dunia pendidikan di lingkungan pemerintah kabupaten Sumenep diambang Neraka akibat ulah Triple (X), (oknum Guru PNS yang melakukan tindakan tidak senonoh terhadap anak didiknya begitu juga dengan ulah Oknum Kepala Sekolah (PNS)dan oknum Guru PPPK) dengan cinta terlarang .

Viralnya problema tersebut di media sosial membuat netizen dan masyarakat semakin geram degan ulah Triple X. yangmana, seharusnya seorang pendidik dan pemimpin memberikan edukasi serta suritauladan yang baik dan lebih lebih menjunjung tinggi azas moral perikemanusiaan yang tertanam pada UUD 1945 serta pendidikan berkarakter yang menjadi dasar kurikulum pendidikan sekolah.

https://gempardata.com/

Pendidikan karakter terdapat suatu tindakan yang mendidik dan diperuntukkan bagi generasi selanjutnya dimana dalam Tujuan pendidikan karakter untuk membentuk penyempurnaan diri individu secara terus-menerus dan melatih kemampuan diri demi menuju ke arah hidup yang lebih baik.

Namun dalam penerapannya, pendidikan karakter khususnya di kab. Sumenep sudah gagal karena diciderai oleh triple X diatas yang telah melakukan hal tidak senonoh. perbuatan tercela tersebut meninggalkan bekas luka didunia pendidikan dan menjadi obrolan sampah masyarakat.

Wakil Ketua DPD PWRI JATIM , Ridwan Sutarjo angkat bicara , Seharusnya seorang pendidik, kepala sekolah Memberikan Contoh suritauladan atau Fungsi Sebagai Pemimpin di Sekolah, mengimplementasikan pendidikan berkarakter, Memegang Peranan Penting dan Krusial untuk Menjadi Penentu Kebijakan dan Pengarah dalam Melaksanakan Pendidikan Berkarakter di Lingkungan Sekolah, tuturnya, Rabu (22/05/2024)

” Ini Failures, ini sebuah Penyimpangan Etis dan Defisit Integritas, semestinya seorang pemimpin mempunyai tanggung jawab yang besar, dan tindakan menentukan etika dilingkungan sekolah. Ketika para pemimpin menunjukkan kurangnya integritas, baik melalui ketidakjujuran, penyimpangan etika, atau pengabaian terhadap prinsip-prinsip moral, pengikisan kepercayaan dan kredibilitas, baik secara internal maupun eksternal. Dampak dari kegagalan etika bisa sangat besar, menodai reputasi dunia pendidikan , menurunkan moral para pendidik dan peserta didik, dan membahayakan kelangsungan hidup dalam jangka panjang, Tegas Mantan Presma STIBA Malang 2001-2003.

Perbuatan oknum tersebut telah Mencoreng Dunia Pendidikan di Kabupaten sumenep Maka perlu ada Sanksi dari Institusi Pemkab sumenep sebagai Pembina Layanan Pendidikan agar tidak Menimbulkan Menurunnya Kinerja dan Citra Lembaga. Dan saya sangat mengapresiasi apa yang menjadi langkah utama dan statement bagi Dewan Pendidikan Kab. Sumenep, yang terlansir dibeberapa media online Sumenep, yangmana saat ini melakukan investigasi atau penelusuran secara intensif terkait unmoral triple X tersebut diatas, sambung

” Kondisi dunia pendidikan di sumenep memprihatinkan, kemungkinan akibat musim El Nino, sergah Ridwan sambil tersenyum”

”Pendidikan di sumenep sudah saatnya harus dibenahi, harus ditingkatkan pengawasannya agar jangan lagi terjadi hal yang memalukan menimpa dunia pendidikan di sumenep,” jelasnya.

“ Pendidikan salah satu indikator maju tidaknya atau baik buruknya suatu daerah maupun generasi ke depannya,” katanya lagi.

Bupati Sumenep dan Kepala Dinas Pendidikan Sumenep, harus segera menangani serius terkait dunia pendidikan yang berkali-kali tercoreng oleh ulah tenaga pengajar sendiri, mengevaluasi pengawasan dan pembinaan, imbuhnya.

” Pemkab Sumenep harus lebih selektif lagi diperhatikan aspek psikologisnya tenaga pendidik. Lebih lebih, kepala dinas pendidikan ketika merotasi tenaga pendidik dan kepala sekolah Dasar dan Menengah, jangan asal terima usulan dan tanda tangan SK perhatikan semua sisi seperti psikologisnya, kelakuannya, latar belakangnya demi meminimalisir terjadinya kasus yang mencoreng dunia pendidikan yang dilakukan oleh triple X sebelumnnya ,” katanya.

Ridwan mengharap Bupati Sumenep Kepala Dinas Pendidikan Sumenep sudah saatnya memperbanyak kegiatan pembinaan dan test psikologis terhadap guru dan kepala sekolah untuk peningkatan SDM tenaga pendidikan di kabupaten Sumenep, tutup aktivis 90-an (ardi/red)

https://gempardata.com/