Aksi Warga NTB Menolak Pembangunan Masjid Kelompok Wahabi, Disinyalir Suka Pecah Belah Umat

LOMBOK, Gempardata.com (8/12/2021) – Aksi penolakan pembangunan masjid milik kelompok wahabi, menuai banyak penolakan oleh ribuan warga Mamben Daye, Wanasaba, Lombok Timur. Warga melakukan hal ini karena orang-orang Wahabi suka memecah belah umat.

Hal tersebut di karenakan pemahaman Wahabi ini semakin hari semakin semena-mena dengan melarang dan mengharamkan amalan-amalan ahlusuunah wal jam’ah (Aswaja) seperti ziarah kubur dan tahlilan.

https://gempardata.com/

Akhirnya masyarakat mamben daye, Wanasaba Lombok Timur bersepakat mengusir mereka dari Desa. Dan Salah satu masjid di Desa Mamben Daya, Kecamatan Wanasaba Lombok Timur diserbu warga setempat, Kamis pagi (2/12).

Aksi mereka adanya pembangunan masjid yang diduga dibangun oleh jamaah Wahabi.

Salah satu orator mengatakan, keberadaan jamaah Wahabi di Mamben Daya tanpa permisi dari warga sekitar. Justru diduga keberadaan mereka hendak mengajarkan ajaran yang dianutnya kepada warga sekitar.

“Warga lainnya silakan cek ke dalam masjid! Tapi ingat, jangan sampai merusak!” tegasnya menggunakan pengeras suara di atas pickup.

Orator melanjutkan, oknum pentolan Wahabi pernah mengatakan bahwa masjid yang dalam proses pembangunan tersebut adalah masjid satu-satunya masjid sunnah yang ada di wilayah Mamben.

Sehingga ketika sudah beroperasi nantinya akan dijadikan tempat penyebaran dakwah bagi umat. Hal itupun membuat warga dan tokoh agama sekitar semakin berang.

“Usir Wahabi! Usir Wahabi! Usir Wahabi!”, teriak warga,” sontak warga.

Massa juga meminta agar aparat desa Mamben Daya agar bertindak tegas hari ini juga.

“Jika tidak, kepala desa siap kita digulingkan,” tegas orator lainnya.

“Kami hanya minta jangan dilanjutkan pembangunan. Kami akan damai. Tidak akan anarkis. Kalau tetap dilanjutkan, kami siap berperang,” pintanya lagi.

Informasi yang dihimpun, ratusan massa pagi ini mengepung bangunan masjid yang masih dalam proses pengerjaan itu. Aksi mereka mendapat pengawasan dari aparat kepolisian setempat, seperti dikutip GerbangIndonesia. (Ardi/ARN)

https://gempardata.com/