SUMENEP, Gempardata.com (24/8/2021) –
Joko Suwarno, Camat Batang-Batang, Kabupaten Sumenep, langsung mengundurkan diri dari jabatannya, pasca video viral camat Batang-Batang, Sumenep, Madura, Jawa Timur. Yang “meminta” Kepala Desa (Kades) mencuri sapi warga yang tidak mau divaksin akhirnya berdampak.
Mantan Sekretaris Disnakertrans ini mundur ” atas kehendak sendiri” sejak Jum’at tanggal 20 Agustus 2021 kemarin.
Pernyataan mundur itu disampaikan setelah melalui serangkaian pemeriksaan. Atau dua hari pasca yang bersangkutan dipanggil Inspektorat dan BKPSDM pada 18 Agustus 2021.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKSDM) Kabupaten Sumenep Abdul Madjid menjelaskan, pengunduran diri Joko atas kehendaknya sendiri setelah dilakukan klarifikasi oleh Inspektorat dan BKD.
“Dua hari setelah dimintai klarifikasi, Camat Joko akhirnya tanda tangan surat pengunduran diri dari jabatannya,” ujar Abdul Madjid ketika dihubungi melalui telpon seluler, Selasa (24/8/2021).
Madjid menambahkan, dengan pernyataan pengunduran diri tersebut, Joko telah mengakui bahwa perbuatannya salah dan melanggar kode etik sebagai ASN.
“Jika ada sanksi atas perbuatan Joko, itu sudah wewenang Inspektorat. BKD hanya menegakkan kode etik saja berupa teguran moral kepada yang bersangkutan,” ungkap Madjid.
Madjid juga mengungkapkan, tidak benar jika perintah pencurian sapi warga yang menolak vaksin, atas perintah Bupati Sumenep.
Hal itu diketahui dari Camat lain yang juga diperiksa oleh BKD dan Inspektorat.
“Pernyataan Joko itu bukan bersumber dari bupati. Camat yang lain sudah diklarifikasi semua,” ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, Camat Batang-Batang Joko Suwarno menyampaikan pernyataan mengejutkan.
Pernyataan itu disampaikan di hadapan para kepala desa, Kapolsek Batang-Batang, Danramil Batang-Batang dan kepala Puskesmas Batang-Batang, Ketua MUI dan Ketua NU Kecamatan Batang-Batang dalam rapat koordinasi persiapan vaksinasi pada Jumat (13/8/2021).
Dia memerintahkan agar kades mencuri sapi warga yang menolak vaksinasi.
Pernyataan tersebut kemudian direkam video oleh salah satu peserta rapat.
Potongan video itu pun viral di media sosial.
Keesokan harinya, Joko menyampaikan klarifikasi melalui video yang disebarkan melalui kontak WhatsApp.
Menurut Joko Suwarno, pernyataannya itu bersifat guyonan. Dan akhirnya Joko menyampaikan permohonan maaf. (Rid)