SUMENEP, Gempardata.com – Daya serap pabrikan terhadap komoditas tembakau pada musim tanam tahun 2020 di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur diprediksi akan mengalami penurunan.
Tidak stabilnya harga tembakau beberapa tahun terakhir menjadi pukulan telak bagi petani tembakau dimana harga tembakau perkilonya sangat murah yaitu di kisaran harga Rp. 20.000 hingga Rp. 25.000.
Bahkan, bisa merosot tajam kebawah hingga sampai harga Rp. 5.000, padahal harapan petani tembakau harga tembakau bisa tembus di kisaran harga Rp. 60.000 keatas per-kilonya, seperti dikisaran tahun 1990-an hingga 2000-an.
Sehingga tembakau Madura pada umumnya mendapat julukan si daun emas, karena kwalitasnya yang bagus dan harganya yang tidak merugikan petani.
Menyikapi hal itu, Fadillah salah seorang petani tembakau asal Desa Palongan, Kecamatan Bluto, Sumenep pada tahun ini masih giat dan tetap menanam tembakau meski harga tembakau belum tentu stabil.
Apalagi di tahun-tahun sebelumnya harga tembakau terasa mencekik sehingga membuat petani menjerit dengan harganya yang relatif murah.
“Mau gimana lagi mas, ini adalah harapan saya untuk memenuhi nafkah keluarga, karena sekarang sudah musim kemarau dan sudah kebiasaan menanam tembakau di ladang ini sejak saya masih sekolah” ucapnya, Minggu (28/6/2020).
Diirinya berharap kepada pemerintah setempat agar pada tahun 2020 ini harga tembakau dapat stabil dan mahal kembali seperti dahulu.
“Saya hanya berharap harga tembakau tahun ini bisa mahal seperti saat dulu,” pungkasnya. (sheno/dein)