Absurditas Seorang Akademisi Universitas Malikussaleh, Campuri Urusan Bem

Lhokseumawe, Gempardata.com – Mungkin negeri ini sudah terlalu banyak orang pinter hingga over. Mulai dari para akademisi hukum yang bisanya cuma mengkritik mahasiswa hingga yang oportunis dan bermuka dua, hingga mahasiswa hanya di anggap sebagai elemen yang tak terlalu signifikan akan perubahan.

Padahal mahasiswa sebagai organisatoris sudah menyelaraskan antara kepentingan akademik, organisasi/lembaga dan masalah sosial yang ada. Mahasiswa juga memiliki idealisme yang siap mereka perjuangkan dengan resiko yang sudah mereka perhitungkan sebelumnya.

https://gempardata.com/

Seperti yang di lansir dalam Unimal news ada seorang akademisi yang bernama Zulfadli ilmard yang beranggapan bahwa BEM sebagai organisasi kemahasiswaan yang jangan hanya sekedar di posisikan sebagai media kritis belaka dan hanya bisa mengkritik kebijakan-kebijakan penguasa serta protes terhadap ketimpangan kondisi sosial masyarakat, hal ini menimbulkan respons serius di kalangan mahasiswa, salah satu nya Adam Ramadhan.

Adam, kepada media ini melalui rilis nya menyampaikan bahwa, tampaknya beliau tidak paham atau sudah terjebak dalam kelemahan dalam menganalisa posisi dan peran mahasiswa khususnya ormawa unimal selama ini hingga memburamkan fakta yang ada.

“Sehingga pemikiran yang tertuang dalam opini tersebut jangan sampai membawa unsur provokatif dan tidak baik untuk perkembangan ormawa universitas dan fakultas,yang akhirnya dapat mengancam stabilitas keamanan kampus” katanya.

Lanjut nya, sesuai dengan semestinya mahasiswa mempunyai sikap atau moralitas juga di lengkapi dengan kapasitas serta kapabilitas terhadap sebuah permasalahan yang ada,hingga terhadap penyelesaian juga ide ide terhadap suatu hal.

“Memang setiap perjuangan mahasiswa tidaklah semua unsur yang mendukung karena sudah pasti ada oknum oknum tertentu yang kontra terhadap perjuangan mahasiswa,tetapi kami yakin dan percaya bahwa masih sangat banyak yang menyertai perjuangan mahasiswa,insyaallah setiap perjuangan yang diawali dengan keikhlasan pasti akan berakhir dengan kesuksesan dan sesuai dengan tujuan yang ada” terangnya.

Jadi tambah Adam, tidak perlu suuzon atau berburuk sangka karena mahasiswa juga sangat paham atas langkah yang tepat dan benar untuk mengambil suatu kebijakan maupun ide untuk penyelesaian sebuah permasalahan. (Man/dein)

https://gempardata.com/